Kebun Sayur Awal Mimpi Membangun Agrowisata

Kebun Sayur Awal Mimpi Membangun Agrowisata

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera Makmur RT 04 Dusun Jodog Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak Bantul  tampak antusias mendengar pemaparan dosen Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Dr Yuli Setyowati di kebun sayur kelompok, Minggu (30/8/2020).

Sembari memandang rimbunnya tanaman aneka sayuran berupa selada, tomat, seledri, terong, cabai, mereka menyerap ilmu mengenai digitalisasi media.

"Ibu-ibu di sini kami berikan pemahaman mengenai sosial media, apa sisi positif dan negatifnya. Sisi negatif inilah yang harus dihindari,” katanya.

Sedangkan sisi positif harus banyak di-upload atau ditampilkan, misalnya mengenalkan keberadaan kebun sayur yang kini dilengkapi  kolam ikan hias dan spot-spot selfi ke sosial media agar keberadaannya bisa diketahui secara luas.

“Kami juga mengajarkan cara berkomunikasi yang baik manakala pada saatnya kebun  ini banyak dikunjungi orang,” kata Yuli.

Heri Kurniantoro SH selaku Ketua RT 04 didampingi pembina KWT, M Zainul Zain S Ag, kepada koranbernas.id di lokasi  mengatakan ke depan keberadaan kebun sayur itu diarahkan ke agrowisata.

Kelak akan dilengkapi pula penjualan bibit aneka sayur beserta perlengkapannya seperti pupuk dan obat tanaman serta tempat kuliner.

“Rencannya dikelola warga sini sehingga mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan,” katanya.

Sekarang, lanjut Heri, pembangunan terus dilakukan. Selain penanaman aneka sayur juga dilengkapi kolam ikan hias berbentuk hati. Lingkungan sekitar kebun dipagar dengan cat warna warni indah dipandang mata.

“Pembangunan kebun sayur semua dilakukan swadaya. Dana yang sudah kami keluarkan sekitar Rp 10 juta,” katanya.

Zainul menambahkan, kebun sayur ini merupakan inisiatif ibu-ibu RT 04 memanfaatkan waktu di tengah pandemi. Saat itu dianjurkan tidak bepergian dari rumah.

“Ibu-ibu dibantu bapak-bapak secara bergotong royong membersihkan pekarangan milik mantan lurah Bapak Aan Sumarna yang  sudah  diberi izin untuk kami kelola. Bisa untuk mengisi waktu sekaligus kegiatan ini bermanfaat bagi KWT. Sayuran yang dipanen selain dikonsumsi sendiri, sebagian dijual,” katanya.

Kelak, Zainul bermimpi di tempat tersebut dilengkapi aneka kuliner dan oleh-oleh khas Bantul. Pedagangnya warga sekitar. Akan dibangun gasebo atau pondok-pondok di bawah hutan desa sisi timur kebun.

Juga akan dilengkapi jembatan menuju sawah warga sehingga kelak tempat ini berkembang menjadi lokasi edukasi pertanian  mulai anak-anak hingga dewasa. Dengan menjadi destinasi wisata diharapkan mendongkrak kesejahteraan warga setempat.

“Kebun sayur sedang kami lengkapi sarana penunjangnya sebelum pada saatnya  kami akan grand opening secara resmi,” kata Zainul. (sol)