Impian Kurir Dirikan Masjid Jadi Kenyataan

Impian Kurir Dirikan Masjid Jadi Kenyataan

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Sudah 24 tahun lebih, Head of Regional Jateng-DIY JNE, Marsudi, bercita-cita mendirikan masjid. Impian itu akhirnya terwujud menyusul diresmikannya Masjid Quwwatul Islam dan Ma’had Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus 5 Gunungkidul, Rabu (15/7/2020).

Peresmian masjid berkapasitas 150 orang jamaah itu ditandai tasyakuran sederhana yang juga dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi.

Masjid di Jalan Sambipitu Nglipar Dusun Ngalang Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari tersebut terdiri dua lantai seluas 387,38 m².

Tampak hadir pula Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi selaku Dewan Pembina Masjid Quwwatul Islam.

Marsudi mengatakan pendirian masjid ini dilatarbelakangi keinginannya memberikan manfaat bagi masyarakat. Dirinya terinspirasi nilai-nilai yang ditanamkan pendiri JNE, Alm Soeprapto Soeparno.

“Kami meneladani almarhum Pak Prapto yang mengasihi anak yatim dengan melibatkan mereka pada setiap acara perusahaan, mengutamakan kesejahteraan karyawan dan juga membangun masjid,” kata dia.

 

PR Regional Jateng-DIY JNE Express, Widiana, menyampaikan waktu itu JNE sedang melakukan perluasan jaringan di beberapa wilayah salah satunya Yogyakarta pada  1996. Marsudi merintis bersama empat orang karyawan melayani serta mengemban amanah semua pelanggan.

Dia bekerja ekstra dengan menangani semua tugas secara “serabutan” mulai menerima kiriman sampai kunjungan ke pelanggan hingga menjadi kurir. Meskipun begitu, Marsudi memiliki impian besar bagi perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya.

Masjid Quwwatul Islam Gedangsari Gunungkidul. (istimewa)

Dengan niat dan dukungan istri beserta keluarga, Marsudi memantapkan hati membangun masjid di tanah kelahirannya.

Marsudi melihat penduduk di desanya yang mayoritas petani kesulitan melaksanakan ibadah salat saat berada di ladang karena jarak antara masjid dan lahan pertanian berjauhan.

Alhamdulillah atas izin Allah SWT, pembangunan masjid dimulai Juni 2019 dan selesai Juli 2020. Masjid ini diberi nama Quwwatul Islam yang artinya kekuatan Islam,” kata Marsudi.

Dari nama itu terselip doa semoga Masjid Quwwatul Islam dapat meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketakwaan masyarakat sekitar.

Berdirinya masjid ini juga tak lepas dari bantuan rekan-rekan di perusahaan itu. “Saya sangat berterima kasih atas dukungan moral maupun material dari rekan-rekan JNE sehingga niat baik ini dapat terwujud,” kata dia.

Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah namun juga pesantren bagi para penghafal Al Quran. Lantai satu rencananya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar bagi penghafal Quran di bawah lembaga pendidikan Ma’had Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus pimpinan HM Sholihudin SQ MA Alhafidz.

Sedangkan lantai dua sebagai sarana ibadah masyarakat umum. Ma’had Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus ini merupakan cabang kelima di DIY.

Sedangkan empat Ma’had Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus lainnya berada di Magelang, Kabupaten Sleman dan Bantul.

Pesantren bagi para penghafal Quran ini membuka pendaftaran untuk umum dari Yogyakarta maupun luar daerah tanpa dipungut biaya pendidikan selama program belajar satu tahun.

Diharapkan, keberadaan masjid dan pesantren ini memberi kemaslahatan bagi masyarakat. Tak hanya sekedar tempat belajar Al Quran namun juga sarana pendidikan enterpreneur untuk kemajuan perekonomian masyarakat Gedangsari. (sol)