Heboh Perempuan Bagi-bagi Uang di Malioboro

Heboh Perempuan Bagi-bagi Uang di Malioboro

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Penggal Jalan Malioboro kawasan depan gedung DPRD DIY, Jumat (3/7/2020), heboh menyusul munculnya seorang perempuan membagi-bagikan uang.

Wanita bermasker hitam itu memberikan lembaran pecahan Rp 50 ribu kepada para pengemudi becak motor (betor), pedagang asongan, pedagang kaki lima (PKL) maupun pengendara ojek online.

Yuni Astuti, wanita yang sempat viral lewat aksinya bagi-bagi uang dari atas mobil Hummer itu kali ini memborong dagangan warung soto dan bakso. Semua boleh makan tanpa harus bayar alias gratis.

Masih kurang, Yuni Astuti juga memborong rokok dari pedagang asongan keliling, kemudian dibagi-bagikan untuk para pengemudi betor.

Sinten sing dereng narik?” tanya Yuni.

Kula... kula...”

Beberapa pengemudi becak mengacungkan tangan.

“Semangat nggih Pak.”

Nggih.”

“Tidak perlu berkerumun. Semua kebagian.”

Yuni lantas merogoh dompet hitamnya. Satu demi satu uang warna biru itu berpindah tangan. Begitu gembiranya mendapatkan rezeki yang tidak terduga-duga datangnya, ada yang langsung menempelkan uang itu pada dahinya sambil berkali-kali mengucap terima kasih disertai doa semoga selalu sehat.

Beberapa perempuan pekerja pusat perbelanjaan yang kebetulan sedang istirahat saat jam makan siang, tidak luput dari rezeki nomplok lewat pemberian Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) DIY ini.

Begitu senangnya ditraktir makan gratis dan diberi uang, mereka berkali-kali mengucap terima kasih dilanjutkan mengajaknya foto bersama.

Tak berselang lama melintas pedagang asongan celana kolor. Lelaki itu terhenti langkahnya saat dipersilakan makan gratis. Dagangannya dibeli kemudian dibagikan. “Semangat ya Pak,” kata Yuni.

Istri dari R Faried Jayen Soepardjan, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY ini juga sempat mengajak dialog para pengemudi ojek online. Akibat pandemi virus Corona atau Covid-19 orderan mereka berkurang drastis.

Salah seorang perempuan pengemudi ojek online, Mara, terkejut dipanggil ikut makan dan diberi uang. Warga Danurejan Kota Yogyakarta ini lantas mengucap syukur.

Pandemi Covid-19 membuat Mara kini tidak hanya menjadi tulang rusuk tetapi tulang punggung keluarga, menyusul suaminya dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja sejak 1 Juni silam.

Spontan

Aksi sosial bagi-bagi uang yang dilakukan Yuni Astuti kesekian kalinya ini murni atas inisiatifnya sendiri dan muncul spontan.

Dipilihnya Malioboro karena berdasarkan survai timnya selama pandemi Covid-19 geliat perekonomian di kawasan ini lumpuh total. Hampir empat bulan toko-toko tutup. PKL sama sekali tidak ada yang berjualan.

Kini para pelaku usaha kecil mulai mencoba bangkit meski belum sepenuhnya mampu seperti semula karena sepinya wisatawan yang berkunjung.

“Mereka punya keluarga. Pengemudi betor ini rata-rata usianya sudah lanjut. Saya ajak mereka makan bareng dan saya beri tali asih biar bisa dibawa pulang untuk keluarganya,” ungkap Yuni.

Menurut dia, dalam kondisi seperti sekarang ini para pedagang di Malioboro hanya sebatas istilahnya sekadar menjemur dagangan biar tidak terkena jamur.

“Kasihan juga. Melihat kondisi seperti ini kita tidak bisa diam. Alhamdulillah saya ada sedikit rezeki untuk berbagi. Ini rangkaian dari giat saya. Saya akan terus berbagi dan itu rutin,” ungkap Yuni.

Dia menegaskan aksi ini murni sosial sebagai bentuk perhatian kepada mereka yang membutuhkan bantuan. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik.

“Tenang saja. Ini bukan kampanye atau apapun. Ini murni dari saya pribadi yang tergerak melihat kondisi mereka di masa pandemi,” tandasnya. (sol)