Grebeg UMKM DIY, Konsep Baru Meningkatkan Kualitas Produk

Grebeg UMKM DIY, Konsep Baru Meningkatkan Kualitas Produk

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Acara tahunan unjuk kepiawaian produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) DIY kembali digelar. Memasuki tahun keempat, acara bertajuk Grebeg UMKM ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19.

Melalui event ini, UMKM DIY yang potensial dapat terseleksi dan terdata dengan baik, sehingga dapat didorong untuk ‘naik kelas’ menghasilkan produk premium yang berdaya saing dan mendukung sektor pariwisata dan ekspor DIY.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, me-launching website https//grebegumkmdiy.com sekaligus membuka rangkaian acara Grebeg UMKM DIY ke 4 pada Kamis (27/8/2020) di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta. Sri Paduka Paku Alam X menyoroti kualitas UMKM DIY yang harus konsisten kualitasnya.

"DIY itu anchor-nya ada dua, pendidikan dan pariwisata. Yang terakhir itu jasa dan yang paling bontot adalah pertanian. Nah, pariwisata dan jasa ini bersinggungan dengan produk-produk UMKM, sehingga perlu kita dorong terlebih di masa-masa ini," tuturnya.

"Selain kualitas yang premium, UMKM juga harus memenuhi kuota. Jadi gak bisa hanya salah satu. Misal kualitas jelek tapi jumlahnya ribuan, belum tentu premium. Meskipun demikian sudah ada UMKM-UMKM yang klasifikasinya masuk ke premium," lanjutnya.

"Dengan Gerebeg UMKM ini bisa menggeliatkan ekonomi DIY yang berakibat adanya pertumbuhan ekonomi. DIY sendiri sudah minus selama masa Covid-19 ini. Dengan geliat UMKM ini diharapkan pada kuartal akhir bisa kembali ke nol deh, tidak harus sampai plus, karena kalau plus rasanya terlalu muluk. Sehingga di 2021 upaya recovery jadi lebih mudah," tandasnya.

Sementara Hilman Tisnawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, menyampaikan meskipun diselenggarakan dalam kondisi penuh keterbatasan, namun semangat Grebeg UMKM DIY 2020 diharapkan tetap dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama UMKM DIY.

"UMKM telah lama menjadi penopang utama ekonomi DIY. Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa 98,4% perusahaan di DIY merupakan UMK dan mampu menyerap 79,0% dari tenaga kerja di DIY," paparnya disela-sela pembukaan.

Produk premium UMKM DIY lolos kurasi dan rangkaian kegiatan GREBEG UMKM DIY 2020 akan ditampilkan secara virtual melalui website https//grebegumkmdiy.com dan Youtube Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY/ KPw BI DIY, sejak dilaunching pada Kamis, 27 Agustus 2020.

"Event yang diinisiasi sejak 2017 telah memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi UMKM Mitra Binaan, Pemerintah Daerah DIY maupun bagi masyarakat di DIY. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Grebeg UMKM menjadi annually event yang bertujuan untuk pengembangan UMKM di DIY," imbuhnya.

Dalam satu event Grebeg UMKM DIY terdiri dari rangkaian acara mulai dari Premium Expo UMKM DIY, Pelatihan/Pendampingan UMKM, Kurasi Produk UMKM, Coaching Clinic, Business Matching, Fashion Show, Penampilan Budaya dan lain-lain.

Rangkaian acara Grebeg UMKM DIY 2020 akan lebih lama dibandingkan Grebeg UMKM tahun-tahun sebelumnya yaitu hingga Oktober 2020.

Adapun rangkaian kegiatan Grebeg UMKM DIY 2020, antara lain; QRIS Class, Webinar Series, Bussiness Matching UMKM DIY, UMKM Premium Expo (online & offline), Fashion Show : Lirik Lurik and Jewelry Jogja, Pelatihan UMKM serta Talkshow Bangga Buatan Indonesia. (eru)