Bupati Janji Membangun Sumur, Petani Bawang Tepuk Tangan

Bupati Janji Membangun Sumur, Petani Bawang Tepuk Tangan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Drs H Suharsono, didampingi Erna Kusmawati Suharsono dan jajaran terkait,  melakukan kegiatan tanam bawang merah organik di Dusun Nawungan I, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul, Rabu (5/8/2020). Diserahkan pula 10 ekor kambing bantuan pribadi bupati kepada petani setempat untuk dikembangbiakkan.

 

Ketua Kelompok Tani (Klomtan) Nawungan I, Juari, mengatakan  untuk musim tanam kali ini luasnya mencapai 35 hektar. Lahan tersebut berada di perbukitan dengan struktur tanah pegunungan dan terasering. Sebelum penanaman dilakukan pengolahan lahan dan juga disemprot air.

 

“Untuk mengolah lahan kami menggunakan eskavator, sewa. Tetapi belum kami rembug biayanya. Nanti mohon ada uluran tangan dari pihak-pihak berwenang kaitan sewa eskavator tadi,” katanya.

 

Menurut Juari, ketersediaan sumur untuk pengairan menjadi kesulitan tersendiri bertanam di lahan perbukitan. Sehingga petani meminta bisa dibuatkan sumur. Selama ini baru ada 1 sumur yang berasal dari bantuan pemerintah.

 

“Kami juga meminta kepada SPN untuk dibantu pembuat Jalan Usaha Tani (JUT) yang tentu saja akan memperlancar akses pertanian serta mengurangi lalu lalang petani yang lewat SPN,” katanya.

 

Bupati Bantul mengaku senang dan mendukung atas dimanfaatkanya lahan kritis, dikelola sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena dibimbing oleh ahlinya, maka lahan kritis bisa menghasilkan.

 

“Di sini saya sudah pernah ikut panen bawang merah beberapa waktu lalu. Bawang merah organik, umbinya besar-besar,” kata bupati. Untuk mendukung pengembangan bawang merah di Nawungan 1, pihaknya akan memberikan bantuan untuk perbaikan akses jalan.

 

“Untuk pembangunan sumur bur, sudah di acc, nanti akan dibangun dengan anggaran Rp 1 miliar dari pemerintah,” kata bupati disambut aplaus meriah para petani.

 

Bupati melihat, saat ini masyarakat sudah banyak yang mengelola lahan kritis atau non-produktif menjadi lahan yang menghasilkan. Selain Nawungan 1 juga ada pengembangan bawang merah non-organik dan cabai di lahan pasir kawasan selatan Bantul, serai merah di Kebosungu, Dlingo, yang bisa disuling menjadi minyak wangi dan minyak gosok.

 

“Jadi saya fokus untuk pengembangan pertanian di Bantul, termasuk lahan kritis untuk menuju ketahanan pangan. Kalau sebelumya pariwisata kita kembangkan, sekarang pertaian kita fokus ke sana,” katanya. (eru)